Profil

Sejarah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (STIKes RS. Haji Medan) diawali dengan berdirinya Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 4 Juni 1992. RS. Haji terus berkembang dengan tenaga perawat yang berlatar belakang SPK, sehingga muncul gagasan dari Direktur RS. Haji (Bapak dr. Gading Hakim) untuk menambahkan ilmu pengetahuan bagi perawat di RS. Haji Medan. Untuk itu, maka didirikanlah Akademi Keperawatan. Hal ini disambut baik oleh Gubernur SUMUT H. Raja Inal Siregar yang dikonsultasikan kepada kepala Kanwil Depkes SUMUT pada saat itu, yaitu bapak Masroel Siregar, SKM. Berdasarkan saran beliau, maka untuk mendirikan Akadem Keperawatan harus membentuk lembaga Yayasan.
Pada tanggal 28 Juni 1994, terbentuklah Yayasan Akademi Keperawatan Rumah Sakit Haji Medan, yang beralamat di jalan RS. Haji Medan, dengan Akte Notaris Nyonya Chairani Bustami, SH dengan Nomor Akte 118 dan 119 dengan susunan pengurus yayasan sebagai berikut :
1.    Bapak dr. H. Raja Inal Siregar sebagai Ketua Umum
2.    Bapak dr. H. Gading hakim sebagai Ketua
3.    Bapak Drs. H. Syarifuddin sebagai Sekertaris
4.    Bapak Drs. H. Muhammad Novel Nasution sebagai Bendahara
5.    Bapak dr. Masroel Sregar sebagai Pembantu Umum
6.    Bapak dr. Syarifuddin Munthe sebagai Pembantu Umum
Pada tanggal 19 Juli 1994, berdirilah Akademi Keperawatan Rumah Sakit Haji Medan (Akper RS. Haji Medan) dibawah naungan Yayasan Akper RS. Haji Medan yang berlokasi di RS. Haji Medan sesuai dengan KepMenKes RI Nomor : HK.00.06.1.1.3056, Yang ditandatangani oleh KaPusDikNaKes Bapak Noegroho Imam Santoso, SKM. Dalam pejalanan ini Akper sudah mengalami perpanjangan izin sebanyak 4 (empat) kali. Pada tahun 1998 dilakukan Akreditasi oleh Pusdiknakes dan mendapat nilai “B”.
Pada tahun 2002, Yayasan mengembangkan Akademi Kebidanan dengan izin MenDikNas Nomor : 179/D/O/2002, dan apda tahun 2003, berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, maka Institusi melakukan alih bina dari Departemen Keshatan (DEPKES) ke Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS).
Mengingat lembaga sudah mengelola Akper dan Akbid, maka pada tahun 2005 yayasan merubah nama dari Yayasan Akper menjadi Yayasan Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (YasPenKes RS. Haji Medan). Pada tahun 2005, untuk pertama kalinya Akbid diakreditasi dan mendapat nilai “B”, sementara Akper diakreditasi untuk yang kedua dan juga mendapat nilai “B”. Akreditasi dilakukan oleh PusDikNakes.
Pendidikan Akper dan Akbid mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2008, Yayasan mengembangkan program studi baru yaitu S-1 Keperawatan dan D-IV Bidan Pendidik.
Sesuai perkembangan yang ada maka institusi mengembangkan diri menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (STIKes RS. Haji Medan) dan mengelola 4 program studi yaitu, program studi D-III Keperawatan, D-III kebidanan, D-IV Bidan Pendidik, dan S-1 Keperawatan, dengan nomor izin SK 252/D/O/2008.
Dari alumni yang ada saat ini, untuk alumni keperawatan bekerja di dalam dan luar negeri, sementara alumni kebidanan bekerja di dalam negri, yaitu sebagai pegawai negeri, swasta, maupun mandiri.
Pada bulan Juni tahun 2010, program studi D-III Kebidanan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Pada proses pendidikan, disamping menjalankan proses belajar mengajar dengan kurikulum yang telah ditetapkan, didukung juga dengan pengembangan berupa hard skill dan soft skill serta Motto 5S yaitu “Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sopan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar