Pada tanggal 28 Juni 1994, terbentuklah
Yayasan Akademi Keperawatan Rumah Sakit Haji Medan, yang beralamat di
jalan RS. Haji Medan, dengan Akte Notaris Nyonya Chairani Bustami, SH
dengan Nomor Akte 118 dan 119 dengan susunan pengurus yayasan sebagai
berikut :
1. Bapak dr. H. Raja Inal Siregar sebagai Ketua Umum
2. Bapak dr. H. Gading hakim sebagai Ketua
3. Bapak Drs. H. Syarifuddin sebagai Sekertaris
4. Bapak Drs. H. Muhammad Novel Nasution sebagai Bendahara
5. Bapak dr. Masroel Sregar sebagai Pembantu Umum
6. Bapak dr. Syarifuddin Munthe sebagai Pembantu Umum
2. Bapak dr. H. Gading hakim sebagai Ketua
3. Bapak Drs. H. Syarifuddin sebagai Sekertaris
4. Bapak Drs. H. Muhammad Novel Nasution sebagai Bendahara
5. Bapak dr. Masroel Sregar sebagai Pembantu Umum
6. Bapak dr. Syarifuddin Munthe sebagai Pembantu Umum
Pada tanggal 19 Juli 1994, berdirilah
Akademi Keperawatan Rumah Sakit Haji Medan (Akper RS. Haji Medan)
dibawah naungan Yayasan Akper RS. Haji Medan yang berlokasi di RS. Haji
Medan sesuai dengan KepMenKes RI Nomor : HK.00.06.1.1.3056, Yang
ditandatangani oleh KaPusDikNaKes Bapak Noegroho Imam Santoso, SKM.
Dalam pejalanan ini Akper sudah mengalami perpanjangan izin sebanyak 4
(empat) kali. Pada tahun 1998 dilakukan Akreditasi oleh Pusdiknakes dan
mendapat nilai “B”.
Pada tahun 2002, Yayasan mengembangkan
Akademi Kebidanan dengan izin MenDikNas Nomor : 179/D/O/2002, dan apda
tahun 2003, berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional, maka Institusi melakukan alih bina dari Departemen Keshatan
(DEPKES) ke Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS).
Mengingat lembaga sudah mengelola Akper
dan Akbid, maka pada tahun 2005 yayasan merubah nama dari Yayasan Akper
menjadi Yayasan Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (YasPenKes
RS. Haji Medan). Pada tahun 2005, untuk pertama kalinya Akbid
diakreditasi dan mendapat nilai “B”, sementara Akper diakreditasi untuk
yang kedua dan juga mendapat nilai “B”. Akreditasi dilakukan oleh
PusDikNakes.
Pendidikan Akper dan Akbid mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2008, Yayasan mengembangkan program studi baru yaitu S-1 Keperawatan dan D-IV Bidan Pendidik.
Sesuai perkembangan yang ada maka institusi mengembangkan diri menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (STIKes RS. Haji Medan) dan mengelola 4 program studi yaitu, program studi D-III Keperawatan, D-III kebidanan, D-IV Bidan Pendidik, dan S-1 Keperawatan, dengan nomor izin SK 252/D/O/2008.
Dari alumni yang ada saat ini, untuk
alumni keperawatan bekerja di dalam dan luar negeri, sementara alumni
kebidanan bekerja di dalam negri, yaitu sebagai pegawai negeri, swasta,
maupun mandiri.Pendidikan Akper dan Akbid mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2008, Yayasan mengembangkan program studi baru yaitu S-1 Keperawatan dan D-IV Bidan Pendidik.
Sesuai perkembangan yang ada maka institusi mengembangkan diri menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan (STIKes RS. Haji Medan) dan mengelola 4 program studi yaitu, program studi D-III Keperawatan, D-III kebidanan, D-IV Bidan Pendidik, dan S-1 Keperawatan, dengan nomor izin SK 252/D/O/2008.
Pada bulan Juni tahun 2010, program studi D-III Kebidanan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Pada proses pendidikan, disamping menjalankan proses belajar mengajar dengan kurikulum yang telah ditetapkan, didukung juga dengan pengembangan berupa hard skill dan soft skill serta Motto 5S yaitu “Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sopan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar